Home Nasional Atasi Zona Merah Covid-19, Kapolri Persiapkan Manajemen Kontinjensi Terarah dan Terukur

Atasi Zona Merah Covid-19, Kapolri Persiapkan Manajemen Kontinjensi Terarah dan Terukur

Covid-19

SHARE
Atasi Zona Merah Covid-19, Kapolri Persiapkan Manajemen Kontinjensi Terarah dan Terukur

Caption Gambar: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Wikipedia)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menyiapkan manajemen kontinjensi terarah dan terukur.

Sigit mempersiapkan sejumlah manajemen kontinjensi terarah dan terukur tersebut, bertujuan mengatasi kawasan zona merah Covid-19.

Manajemen kontinjensi terarah dan terukur itu, sudah sesuai dengan asaz Salus Populi Supreme Lex Esto atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

Manajemen kontinjensi yang pertama adalah penjagaan kampung atau RT yang sudah menjadi klaster Covid-19.

Dinyatakan Sigit, seluruh personel Polri akan melakukan patroli di wilayah yang diterapkan PPKM mikro ataupun di desa.

Dilakukannya patroli ini, maka akan dilakukan penambahan personel baik dari Polda hingga personel dari Mabes Polri.

Para personel tersebut, akan disiagakan di wilayah yang sudah sesuai dengan pembagian zona masing-masing.

“Langkah manajemen kontinjensi, Polda buat supervisi dari pejabat ke Polres. Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan berkala sesuai dengan zonasi yang sudah ditentukan,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Lalu, manajemen tracing dan ketersediaan swab antigen juga termasuk dalam langkah manajemen kontijensi ini.

Kata Sigit, hal itu bakal mengatur personel TNI-Polri, untuk melakukan percepatan Swab PCR setelah dinyatakan reaktif Covid-19 ketika proses pengetesan Swab Antigen.

“Bagi warga positif Swab Antigen dilakukan test Swab RT-PCR per-5 hari, baik yang gejala maupun OTG"

"Hal itu untuk menghindari penyebaran virus corona ke orang lain,” ujar mantan Kapolda Banten tersebut.

Lalu, manajemen RT-PCR dan peningkatan kecepatan hasil Laboratorium.

Hal ini dilakukan demi mempercepat pengujian laboratorium, salah satunya adalah mengerahkan mobil RT-PCR.

“Dengan adanya bantuan dari Laboraturium dan mobil RT-PCR diharapkan hasil tes dapat diterima lebih cepat. Yang tadinya 3-5 hari menjadi kurang lebih 1-2 hari,” ucap mantan Kabareskrim Polri itu.

Selanjutnya melakukan penyiapan manajemen pasien yang reaktif atau positif penentuan isolasi mandiri dan rujukan ke Rumah Sakit (RS).

Untuk masyarakat Jawa Tengah yang melakukan isolasi mandiri nantinya bakal dievakuasi ke tempat rujukan yang disiapkan seperti dirujuk ke Asrama Haji Donoyudan dengan 800 tempat tidur.

Bila penuh, maka warga yang positif bakal dievakuasi ke Gedung Diklat Srondol dengan kapasitas 300 tempat tidur, kediaman Wali Kota 200 tempat tidur, dan Gedung Islamic Center 150 tempat tidur.

“Evakuasi saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isoma pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri," katanya.

Manajemen evakuasi pengangkutan dilakukan, bila semakin banyak kasus positif dan klaster Covid-19 keluarga.

Seluruh manajemen kontijensi tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran klaster virus corona, seperti halnya yang terjadi Bangkalan Madura, Jawa Timur.

Sigit juga meminta ke masyarakat khususnya di Kudus, untuk menegakan protokol kesehatan (prokes), terutama soal kedisiplinan warga terkait penggunaan masker.

Ia menekankan, penggunaan masker dengan disiplin akan dapat menekan angka penyebaran virus SARS-CoV-2 itu.

Mengingat, ujar Sigit, hal itu masih menjadi upaya paling ampuh untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Hal tersebut merujuk pada penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Tingkat kepatuhan masker sudah mulai menurun. Salah satu yang paling mudah tidak tertular Covid-19 adalah menggunakan masker,” kata mantan Kadiv Propam Polri tersebut.

Selain itu, Sigit juga meminta ke pejabat dan elemen masyarakat wilayah sekitar Kabupaten Kudus, menyiapkan ancang-ancang manejemen kontijensi demi mencegah penyebaran virus corona.

“Yang lain mempersiapkan kontinjensi plan utamanya yang berbatasan dengan Kudus. Untuk keluar masuk wilayah zona merah diawasi ketat dan masyarakat di wilayah zona merah desa di imbau untuk tidak keluar rumah selama 5 hari dan hasilnya akan dievaluasi,” katanya.

(Jakartatodaynews.com)