Home Nasional Cegah Varian Lambda, Anggota DPR Minta Pemerinah Ketatkan Pintu Masuk

Cegah Varian Lambda, Anggota DPR Minta Pemerinah Ketatkan Pintu Masuk

Covid-19

SHARE
Cegah Varian Lambda, Anggota DPR Minta Pemerinah Ketatkan Pintu Masuk

Caption Gambar: Ilustrasi Coronavirus. Sumber: Freepik.com

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengatakan varian baru virus Corona, yaitu varian Lambda perlu segera diantisipasi dengan adanya kebijakan pengetatan akses masuk Indonesia.

Hal ini untuk mencegah varian baru virus corona yang berkembang di luar negeri masuk ke Indonesia. Saat ini, varian itu telah menyebar di 29 negara terutama di wilayah Amerika Latin.

Menurut Sukamta, pemerintah perlu mengambil pelajaran berharga dari kegagalan menangkal masuknya varian Delta yang muncul pertama kali di India, kemudian terdeteksi ada di Indonesia.

BACA JUGA: Pemerintah Luncurkan Program Vaksinasi untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Sukamta menyampaikan, beberapa ahli epidemiologi juga menyayangkan kebijakan pengetatan akses masuk Indonesia yang hanya memberi waktu karantina selama 5 hari, meski rekomendasi WHO menyebut 14 hari. 

“Jika pemerintah masih abai soal pengetatan pintu masuk, sangat mungkin varian Lambda dan juga varian virus corona lainnya masuk ke Indonesia,” kata dia di dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 Juni 2021.

BACA JUGA: TNI Terjunkan Ratusan Personel untuk Akselerasi Vaksinasi

Wakil Ketua Fraksi PKS ini memandang kebijakan PPKM Darurat yang akan diberlakukan oleh pemerintah belum menyinggung soal pengetatan akses pintu masuk ke Indonesia. 

"Sudah berulang kali ada sorotan masyarakat masuknya ratusan TKA dari China, juga ratusan warga India, semua yang datang dari luar negeri punya potensi membawa virus, meski mereka sudah melakukan tes covid,” ujar Sukamta.

BACA JUGA: Obat Cacing Ivermectin Diuji Klinis sebagai Obat Terapi Covid-19

Sukamta meminta pemerintah saat ini fokus kepada keselamatan warga masyarakat. Kebijakan yang inkonsisten dan juga cenderung masih longgar akan menyulitkan dalam pengendalian penyebaran virus corona.

"Presiden bilang supaya masyarakat tinggal di rumah, di sisi lain Wapres ajak masyarakat berwisata, yang seperti ini membuat masyarakat semakin skeptis dengan kebijakan pemerintah. Ini bentuk komunikasi yang buruk dalam upaya pengendalian Covid. Saya harap segera perbaiki komunikasi di pemerintahan,” ucapnya.

(Jakartatodaynews.com)