Home Nasional BGN Perkuat Sistem Keamanan Makanan Agar Lebih Aman dan Higienis

BGN Perkuat Sistem Keamanan Makanan Agar Lebih Aman dan Higienis

SPPG yang tadinya jumlah penerima manfaat per dapur itu 3.000–5.000, kini diturunkan menjadi maksimal 2.000 anak sekolah, atau 3.000 jika didampingi juru masak bersertifikat

SHARE
BGN Perkuat Sistem Keamanan Makanan Agar Lebih Aman dan Higienis

Caption Gambar: Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana

JAKARTA – Implementasi makan bergizi gratis (MBG) masih terdapat sejumlah tantangan di berbagai daerah di Indonesia. Menyikapi hal tersebut Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat implementasi program dengan baik.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan bahwa program MBG secara umum berjalan aman dan terus diperkuat melalui peningkatan standar higienitas serta pengawasan mutu di seluruh dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

Hal tersebut disampaikan Dadan dalam Wawancara Eksklusif bersama On Point Media yang dilakukan di ruang kerjanya, Jumat (24/10/2025), dan disiarkan melalui platform “Bebas Bicara” di kanal YouTube On Point Media.

“Kami menyesalkan masih adanya kasus keracunan di beberapa daerah, tapi yang penting adalah tindakan cepat kami dalam menanganinya. Setiap kejadian langsung kami hentikan sementara, kami investigasi, lalu setelah aman baru dijalankan lagi,” ujar Dadan.

Dalam wawancara tersebut, Kepala BGN memaparkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan keamanan makanan bagi jutaan penerima manfaat yakni dengan mengurangi beban kerja dapur SPPG yang tadinya jumlah penerima manfaat per dapur itu 3.000–5.000, kini diturunkan menjadi maksimal 2.000 anak sekolah, atau 3.000 jika didampingi juru masak bersertifikat.

“Melengkapi seluruh SPPG dengan alat uji cepat (rapid test) untuk memastikan kualitas bahan baku dan hasil masakan sebelum dibagikan kepada penerima. Mewajibkan penggunaan air tersertifikasi untuk memasak dan mencuci peralatan. Menambah peralatan sterilisasi suhu tinggi (120°C) agar alat makan seperti food tray dapat dikeringkan dan disterilkan hanya dalam tiga menit. Serta melaksanakan pelatihan dan penyegaran dua bulanan bagi seluruh penjamah makanan guna menjaga kedisiplinan dan standar kebersihan dapur MBG,” katanya tegas.

Menurutnya, implementasi yang tepat sangat penting dilakukan agar mendorong hasil yang baik. Hal ini pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo mengenai pentingnya aspek higienitas. “Karena itu, kami pastikan seluruh dapur MBG dilengkapi alat sterilisasi dan sistem kontrol bahan baku yang lebih ketat,” tambah Dadan.

Lebih lanjut, Kepala BGN menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama. “Kami sadar setiap kejadian ada anak yang terdampak dan orang tua yang khawatir. Karena itu, kami berkomitmen penuh untuk memperbaiki setiap aspek pengelolaan, agar program Makan Bergizi Gratis tetap menjadi kebanggaan nasional,” tutupnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia serta membuka lapangan kerja di sektor lokal. Hingga akhir Oktober 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 39 juta penerima manfaat di 38 provinsi, dengan dukungan 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).