Home Peristiwa Kades Neglasari Hilang di Kebun Singkong, Warga: Kami Gelar Rapat, Pemimpin Malah Petak Umpet

Kades Neglasari Hilang di Kebun Singkong, Warga: Kami Gelar Rapat, Pemimpin Malah Petak Umpet

Birokrasi Pemerintah Desa

SHARE
Kades Neglasari Hilang di Kebun Singkong, Warga: Kami Gelar Rapat, Pemimpin Malah Petak Umpet

Caption Gambar: Dok Warga Kampung Tegaldatar, Desa Neglasari, Kabupaten Sukabumi

JAKARTATODAYNEWS, Sukabumi - Kasus pembangunan jembatan di Kampung Tegal Datar, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten membuat warga sekitar keheranan. Pasalnya Kepala Desa Neglasari, Rahmat Hidayat menuding warga sengaja membuat suasana desa semakin tidak kondusif. 

Salah satu koordinator warga Ruli Nurdiansyah mengatakan, segala upaya telah ditempuh warga agar penyelesaian masalah diselesaikan dengan baik.

Salah satunya dengan mengumpulkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Kecamatan Lengkong.

"Tadi malam, kami juga mengundang Kades Neglasari untuk duduk bersama, tidak lain untuk mengetahui sejauh mana penyelesaian versi Pemerintah Desa. Namun, dari jam 16:00 sampai jam 21:00 Kades tidak hadir tanpa alasan. Malahan kita sempat balik lagi sampai jam 24:00 tapi dia (Kades) ga ada juga,"ungkap Ruli kepada awak media, Jumat (17/10). 

Menurut Ruli, menurut informasi yang didapat Kades Rahmat bersembunyi dikebun agar tidak ikut musyawarah bersama warganya."Kami dapat info kalau dia (Rahmat Hidayat) ini ngumpet diantara kebun singkong dan bambu,"tuturnya.

Ruli mengaku ia dan warga lainnya justru bingung dengan sikap Pemimpin Desa tersebut.

Warga menilai tindakan Kades Rahmat jauh dari kata patut dicontoh. Terlebih ia menganggap warga adalah lawan politiknya.

"Kades bilang katanya sudah membuka ruang dialog dengan warga, tapi kami sendiri merasa tidak pernah diundang. Malahan kami yang ngundang baik formal maupun non formal. Belakangan, malah Kades memprovokasi warga Tegaldatar dengan warga kampung sebelah,"ungkapnya.

Terakhir, warga Kampung Tegaldatar meminta pemerintah desa bisa dan mampu berkolaborasi dengan pihak manapun untuk membangun fasilitas umum.

"Semua pemimpin berhak dan berkewajiban memperjuangkan keinginan warga. Pesan kami jangan menjadi pemimpin yang pengecut, tidak bertanggungjawab dan tidak mau turun ke warga. Namun jika sistem anda (Kades) terus berkelit dengan tujuan ingin mencari keuntungan dan mengorbankan warga anda sendiri itu sistem basi bagi kami,"imbuhnya