Caption Gambar:
JAKARTATODAYNEWS, Jakarta - Ketua Umum Rumah Aktivis Institute (RAI) Andri Nurkamal menilai konsolidasi birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah komando Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono sangat efektif dalam mempercepat penuntasan masalah, termasuk antisipasi banjir.
Menurut Andri, langkah Heru Budi Hartono terbilang akseleratif meskipun dihadapkan pada keterbatasan wewenang lantaran saat ini Heru bukan seorang kepala daerah yang memiliki kewenangan penuh sebagaimana Gubernur definitif hasil pemilihan umum.
"Koordinasi dan konsolidasi birokrasi ini cukup strategis dalam menghadapai masalah Jakarta, banjir diantaranya. Sekelas PJ, terobosan dalam hal penguatan birokrasi sehingga bisa menghadirkan kerja pemerintahan yang efektif dan efisien. Misalnya penegasan Pak Heru ke dinas SDA untuk bersiap siaga jelang musim hujan," kata Andri dalam keterangannya, Selasa (7/8/2023).
Andri mengungkapkan, penuntasan sodetan Kali Ciliwung-Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan bukti nyata prioritas yang dikebut Heru Budi Hartono sejak dilantik menjadi PJ Gubernur pada Oktober 2022 lalu.
"Waktu singkat yang dipunya Pak Heru tentu harus digunakan seefektif mungkin. Apa yang sudah dilakukan seperti penekanan, penegasan dan peningkatan kinerja birokrasi sudah tepat. Tinggal bagaimana Pak Heru mempertajam pengawasan agar anak buah bekerja secara maksimal sesuai agenda prioritas yang dicanangkan," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Hendri, mengatakan, terdapat lima upaya yang telah dan akan terus dilakukan pihaknya dalam menghadapi musim penghujan ke depan.
Pertama, optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir. Kedua, penanganan banjir rob melalui NCICD. Ketiga, pengerukan waduk/situ/embung, kali/sungai dan saluran. Keempat, pemeliharaan sarana dan prasarana. Kelima, pemetaan banjir dan genangan.
"Sesuai arahan dari Pak Pj. Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," kata Hendri, senin (6/11).
Hendri menambahkan, saat ini di lima wilayah kota administrasi yang ada di Jakarta, pihaknya telah melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di waduk/situ/embung dan kali/sungai.
“Dalam melakukan pengerukan ini, Dinas SDA bersinergi dengan para Wali Kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di tiap wilayah dengan mengerahkan lebih banyak alat berat. Sehingga, pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal,” jelasnya.
Hendri menegaskan, sarana dan prasarana juga disiagakan dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik untuk mengantisipasi hal ini. Ia berujar, peran dan kerja sama warga untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya, serta menjaga kebersihan lingkungan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya genangan saat musim hujan
"Berdasarkan data per hari ini, ada pompa stationer sebanyak 578 unit di 202 lokasi, alat berat sebanyak 251 unit, pasukan biru sebanyak 4.189 personil, pompa mobile sebanyak 539 unit, dan pintu air sebanyak 845 unit di 589 lokasi," tandasnya.
LEAVE A REPLY