Caption Gambar:
JAKARTATODAYNEWS-Jakarta, Bank Muamalat Indonesia, sebagai pelopor bank syariah di Indonesia, menghadapi tantangan dan peluang baru setelah gagalnya rencana akuisisi oleh Bank Tabungan Negara (BTN).
Dibalik kandasnya akuisisi perkembangan baru terjadi secara sporadis banyaknya rekening entitas Muhammadiyah yang dipindahkan ke Bank Muamalat. Sejalan dengan itu harapan dukungan dari entitas Ormas Islam di Indonesia, Bank Muamalat memiliki kesempatan besar untuk tumbuh dan berkembang.
Bendahara Umum PP Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) yang sekaligus CEO Lowocstatm.co.id, H. Abdul Wahid Azar menerangkan peristiwa yang terjadi bukan hanya menambah potensi pasar Bank Muamalat, tetapi juga memberikan dorongan yang kuat untuk mampu berkembang lebih jauh.
"Terlebih Bank Muamalat yang saham terbesarnya dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan lebih mudah masuk baik dari sisi pasar maupun struktural kelembagaan. Terlebih pasar dana haji dan umroh merupakan salah satu peluang terbesar bagi Bank Muamalat,"katanya, Kamis (18/7).
Tidak hanya itu, Wahid menambahkan Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki permintaan yang terus meningkat untuk layanan keuangan syariah yang terkait dengan ibadah haji dan umroh.
"Bahkan dana haji dan umroh ini banyak dikejar sebagai target nomor satu oleh unit usaha syariah (UUS) di bawah bank konvensional yang saat ini ramai-ramai menggarap pasar ini, menawarkan berbagai produk tabungan dan pembiayaan yang kompetitif dengan berbagai cara dan manfaat bagi nasabahnya,"jelas Wahid.
Sebagai bank syariah murni, Bank Muamalat memiliki keunggulan dalam menawarkan produk yang sepenuhnya berbasis prinsip syariah. Ini memberikan kepercayaan lebih kepada nasabah yang mengutamakan kesesuaian syariah. Produk-produk khusus yang dapat dikembangkan oleh Bank Muamalat mencakup tabungan haji dan umroh dengan fitur-fitur menarik seperti setoran awal yang ringan, cicilan fleksibel, dan keuntungan tambahan bagi nasabah yang menabung lebih lama.
"Selain itu, Bank Muamalat dapat menawarkan pembiayaan syariah untuk perjalanan umroh dan haji, yang memberikan opsi pembayaran yang lebih terjangkau bagi calon jamaah,"tambah Wahid.
Disamping potensi mengelola dana Haji, Bank Muamalat harus melakukan kolaborasi dengan entitas ormas Islam. Dengan brand Bank Muamalat sebagai bank dengan saham terbesar yang dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), tentu memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh bank lain.
Dengan dasar dari modal syariah kembali ke profit syariah, Bank Muamalat akan lebih mudah memasuki pasar entitas Ormas Islam di Indonesia. Banyaknya amal usaha dari Ormas Islam memberikan Bank Muamalat peluang besar untuk menjadi bank terbesar di Indonesia. Berikut beberapa keunggulan kolaborasi yang bisa dimanfaatkan diantaranya ; Akses ke Amal Usaha Ormas Islam, Kepercayaan di Bidang Syariah, Manajemen Perbankan yang Terbaik, Pengembangan Produk dan Layanan Khusus.
Tentunya hal itu harus didukung dengan upaya Bank Muamalat yang mengadopsi beberapa strategi kunci:
1. Pengembangan Produk Khusus: Meluncurkan produk tabungan haji dan umroh yang kompetitif, dengan fitur-fitur menarik seperti setoran awal yang ringan, cicilan fleksibel, dan keuntungan tambahan bagi nasabah yang menabung lebih lama.
2. Peningkatan Layanan Digital: Mengembangkan aplikasi mobile dan platform digital yang memudahkan nasabah untuk membuka rekening, menabung, dan mengakses informasi terkait dana haji dan umroh secara real time.
3. Edukasi dan Sosialisasi: Melakukan edukasi dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keuangan untuk haji dan umroh. Bank Muamalat dapat menyelenggarakan seminar, webinar, dan kampanye pemasaran yang informatif
LEAVE A REPLY