Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Sepekan terakhir teror intimidasi dari preman dialami Ketua RT 04/02 Roa Malaka, Tambora, Jakarta Barat Jong Frans.
Dengan gaya yang sangar, mereka mendatangi rumah Frans dan kantor RT nya dengan mengancam.
Mereka mencoba menekan Frans agar ia tak menjadi saksi dalam dugaan kasus penyerobotan lahan.
“Saya engga tenang, saya gelisah, kerjaan saya terbengkalai,” kata Frans, Senin (28/6/2021).
Sekalipun tak ada kontak fisik seperti mendorong, memukul, maupun menyentuh badanya, namun keberadaan mereka membuat dirinya dan keluarga resah.
BACA JUGA : Punya Pengikut 14 juta, Warganet Pertanyakan Aliando Jarang Posting di Instagram
Sebab, teror sendiri dilakukan siang maupun malam, termasuk menchating ke selulernya.
“Ada juga yang ngakunya pengacara tapi kaya bawa bawa tukang pukul,” tambah Frans.
Frans menjelaskan intimidasi yang didapat oleh bermula saat dirinya menjadi saksi dalam kasus penyerobotan lahan di PN Jakarta Barat beberapa tahun lalu.
Disana ia kemudian menceritakan kondisi sebenarnya.
Barulah setelahnya, intimidasi dan ancaman terjadi.
BACA JUGA : Bela Warganya, Ketua RT di Tambora Jakbar Dapat Intimidasi Preman
“Mereka bilang mau panjang atau pendek,” jelas Frans sembari mengatakan kasus sendiri sudah ingkrah di Mahkamah Agung.
Sementara itu, Iwan, pelapor penyerobotan lahan menegaskan sebelum mengintimidasi Ketua RT, kelompok itu lebih dahulu mengintimidasi dirinya dan keluarga.
Ia pun kerap ditekan bahkan beberapa barang di tokonya dirusak kelompok itu.
Padahal dalam kasus ini, pihaknya telah memenangkan hingga ke tingkat Mahkamah Agung.
Terpisah, Sekretaris Kelurahan Roa Malaka Danur menegaskan kasus penyerobotan lahan sudah lama terjadi sejak beberapa tahun lalu dan telah ingkrah di Pengadilan Negeri.
BACA JUGA : Foto Diduga Pengemudi Pajero Arogan Viral di Medsos, Warganet : Berpangkat? Berduit?
“Kami juga menjadi saksi,” tegasnya.
Kapolsek Tambora, Kompol Faruk Rozi mengatakan pihaknya akan mengecek kebenaran ini dengan mendatangi lokasi.
Ia pun menegaskan takkan ada aksi premanisme yang terjadi di wilayahnya.
“Kami akan cek,” tutupnya.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY