Home Nasional Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid, Menkes: Penyebabnya Telat Masuk ke Rumah Sakit

Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid, Menkes: Penyebabnya Telat Masuk ke Rumah Sakit

Covid-19

SHARE
Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid, Menkes: Penyebabnya Telat Masuk ke Rumah Sakit

Caption Gambar: Ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit. Sumber: Freepik.com

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti masalah tingginya angka kematian akibat Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. 

Ia mengatakan salah satu penyebabnya adalah karena pasien masuk ke RS sudah dalam kondisi perburukan. 

“Saya sudah cek dengan banyak direktur utama rumah sakit, penyebabnya telat masuk, saturasinya sudah sangat rendah,” ujarnya. 

BACA JUGA: Pemerintah Segera Distribusikan Oxygen Concentrators ke RS dan Tempat Isolasi

Menkes mengingatkan pentingnya mengukur saturasi oksigen dengan oksimeter terutama bagi warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. 

“Kalau itu (angka saturasi) sudah di bawah 94 persen segera dibawa ke rumah sakit atau di isolasi terpusat. Kalau di atas 94 persen tidak usah dibawa karena akan memenuhi rumah sakit, orang yang butuh masuk jadi enggak bisa masuk. Yang penting jangan tunggu sampai turun 80-70 (persen) karena merasa sehat,” tegasnya. 

Ditambahkan Menkes, agar angka kematian dapat ditekan, dibutuhkan perawatan yang tepat sejak dini. 

“Di seluruh dunia dari 100 yang sakit (Covid-19), yang masuk rumah sakit cuma 20 persen, yang wafat mungkin sekitar 1,7 persen, lebih rendah dari TBC atau HIV. Tapi harus dirawat dengan tepat dan cepat,” ujarnya. 

BACA JUGA: Perpanjangan PPKM, Perhatikan Syarat Perjalanan Dalam Negeri Terbaru

Menkes juga mengimbau masyarakat yang melakukan isoman untuk melaporkan diri kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di daerahnya sehingga dapat terus dipantau. 

Hal ini juga dapat menurunkan risiko kematian pada pasien yang melakukan isoman. 

“Jadi tolong kalau ada yang sakit segera dilaporkan ke Puskesmas, ke klinik, ke dokter agar bisa dites cepat sehingga kita bisa tahu level derajat keparahannya seperti apa dan di-treatment sesuai dengan derajat keparahannya. Mudah-mudahan dengan itu kita bisa menurunkan kematian rekan-rekan kita,” pungkasnya.

(Jakartatodaynews.com)