Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca di wilayah Indonesia dalam kurun waktu 16-23 Juli 2021.
BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut:
a) Pada tanggal 16-18 Juli 2021 : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
b) Pada tanggal 19-21 Juli 2021 : Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
c) Pada tanggal 22-23 Juli 2021 : Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia.
“Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia,” kata Guswanto di dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 Juli 2021.
Guswanto mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.
“Cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” tutur Guswanto.
BMKG juga memperkirakan akan terjadi gelombang tinggi di sejumlah wilayah seperti Selat Malaka bag.utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep.Mentawai, Perairan P.Enggano–Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bag.barat dan selatan.
Selain itu, gelombang tinggi juga diperkirakan terjadi di Perairan selatan Jawa hingga P.Sumba, Selat Bali–Lombok – Alas–Sape bag.selatan, Selat Sumba bag.barat, Selat Sape bag. selatan, Laut Sawu, Perairan selatan P.Sawu–P.Rotte –Kupang, Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga NTT, Laut Sulawesi, Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, dan Perairan Kep. Sitaro.
Wilayah lainnya adalah Perairan Bitung-Likupang, Perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Perairan Sorong, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Laut Banda, Perairan selatan Kep.Babar–Kep.Tanimbar, Perairan selatan Kep.Kai–Kep.Aru, Laut Arafuru.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY