Home Peristiwa Direktur LKMN Sebut Kritik PDIP Soal Pj Gubernur Heru Kurang Tepat

Direktur LKMN Sebut Kritik PDIP Soal Pj Gubernur Heru Kurang Tepat

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

SHARE
Direktur LKMN Sebut Kritik PDIP Soal Pj Gubernur Heru Kurang Tepat

Caption Gambar: Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Dok Dinas Kominfotik DKI Jakarta.

JAKARTATODAYNEWS - Direktur Lembaga Kaukus Muda Nusantara (LKMN), Fakhrizal Lukman menilai kritik yang dilontarkan oleh Anggota DPRD DKI Jakarta, kepada Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono kurang tepat.

Fakhrizal menyebutkan, Heru Budi Hartono adalah seorang pejabat dengan tampilan apa adanya, tapi punya komitmen dan integritas kuat untuk memberikan pelayanan bagi warga Jakarta.

"Kan beda Gubernur beda juga gaya komunikasinya. Pak Heru memang tidak banyak ngomong, tapi pintar kerja. Kan sudah jelas dapat penghargaan pengendalian inflasi bagus dan lain-lain. Jadi ya memang Jakarta butuh yang bisa kerja," ujar Fakhrizal Lukman, Selasa (10/10/2023).

Lebih lanjut, Fakhrizal memuji ketegasan Heru Budi Hartono saat memperingatkan para pegawai Pemprov DKI Jakarta pada beberapa momentum pelantikan Eselon 3 dan 4 maupun saat acara pengarahan pejabat ASN se DKI Jakarta.

Fakhrizal pun menganggap wajar jika kinerja Heru selalu menjadi perhatian publik. Menurutnya, pekerjaan untuk membenahi Jakarta tidak bisa dilakukan sendirian tanpa ada wakil gubernur. Namun demikian, lanjutnya, Heru bisa membuktikan dirinya mampu bekerja dengan baik.

"Ya kan Pj, tidak mesti sama dengan Gubernur yang dipilih secara pemilu. Wajar lah ya, karena Pj gak punya wakil, deputi atau apa lagi tuh. Ya tentu dengan pencapaian seperti yang kita lihat dalam setahun ini, tentu sudah luar biasa," katanya.

Fakhrizal meyakini, berbagai keberhasilan Heru saat memimpin Jakarta telah dinilai baik oleh Presiden dan Kemendagri. Sehingga, lanjutnya, Heru diprediksi akan kembali menjalankan tugasnya di Jakarta sampai Pemilu tuntas.

"Naif lah, rasanya gak strategis kalau Presiden gantikan Pak Heru. Secara kan ini udah mulai tahun politik ya kan, suhunya juga mulai kencang ya. Nah, perlu orang-orang seperti Pak Heru yang sudah hafal tiap sudut Jakarta, agar terwujud Pemilu yang damai dan kondusif," tandasnya.