Home Nasional Ini 5 Provinsi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbesar

Ini 5 Provinsi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbesar

Covid-19

SHARE
Ini 5 Provinsi Penyumbang Kasus Positif Covid-19 Terbesar

Caption Gambar: Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. (Dok BNPB)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA  - Perkembangan kasus positif COVID-19 secara nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan. 

Sejumlah provinsi menjadi ''penyumbang" terbesar kasus positif setiap harinya.

Kejadian tersebut pun berlangsung selama lima minggu. Lonjakan kasus positif di Pulau Jawa mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu. Pemerintah mencatat kenaikan bahkan menyentuh angka 42%.

Terdapat lima provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif COVID19 yaitu: DKI Jakarta yang naik sebesar 13.022 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 6.449 kasus; Jawa Timur naik 1.756 kasus; Daerah Istimewa Yogyakarta yang naik sebesar 1.322 kasus; dan Jawa Tengah yang naik sebesar 1.012 kasus.

Sejalan dengan kenaikan kasus positif, kematian di Provinsi ini juga menjadi yang tertinggi di minggu ini. 

BACA JUGA : Prof Wiku : Pekerja WFH Tidak Boleh Mobilisasi ke Daerah Lain

BACA JUGA : Prof Wiku: Perlindungan Nakes, Pasien dan Yankes Harus Paralel

“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam keterangan yang diterima media, Kamis (24/6/2021).

Secara rinci, lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi adalah: DKI Jakarta yang naik sebesar 200 kasus; Jawa Tengah yang naik sebesar 96 kasus; Jawa Timur naik yang naik sebesar 79 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 73 kasus; dan Lampung yang naik sebesar 72 kasus.

Perlu dijadikan catatan, bahwa meskipun Provinsi Lampung kenaikannya tidak tajam, namun kematiannya masuk ke dalam 5 besar tertinggi. 

Hal ini menunjukkan bahwa efek dari periode libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan kenaikan kematian.

“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus”, jelas Wiku.

BACA JUGA : Pastikan Fasilitas Rusun Nagrak Mumpuni, Ganip Bantu 500 Unit Velbed

BACA JUGA : Pemda Bisa Kelola Biaya Isolasi dan Karatina Mandiri

Kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan di minggu ini, yaitu 20.1%, juga menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.

Lebih lanjut, Wiku menambahkan bahwa situasi COVID-19 saat ini sudah hampir mendekati puncak pandemi pasca periode libur akhir tahun lalu, dimana kasus aktif saat ini mencapai 160,524 kasus. 

Sedangkan kasus aktif tertinggi adalah 176,672 pada 5 Februari lalu. Untuk itu, penguatan PPKM mikro menjadi hal utama yang harus dilakukan saat ini untuk menekan laju kasus positif khususnya yang terpusat di Pulau Jawa.

“Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia dan juga pengalaman negara lain, dan disimpulkan bahwa PPKM mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat.” jelas Wiku.

(Jakartatoday.co,id)