Home Nasional Kian Melonjak, Satgas Tekankan Pendekatan Pentahelix Atasi Covid-19

Kian Melonjak, Satgas Tekankan Pendekatan Pentahelix Atasi Covid-19

Covid-19

SHARE
Kian Melonjak, Satgas Tekankan Pendekatan Pentahelix Atasi Covid-19

Caption Gambar: Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Selasa (15/6/2021)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Satgas Penanganan COVID-19 melakukan antisipasi lonjakan kasus dengan pendekatan secara pentahelix.

Pendekatan yang diusung oleh Doni Monardo mantan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19 itu menyebutkan pendekatan ini  memprioritaskan penggunaan konteks lokal, kearifan lokal, sumber daya lokal.

Namun harus sesuai dengan jiwa gotong royong dalam mencegah dan mengatasi bencana, termasuk corona virus yang mewabah saat ini.

Dalam konteks ini, lima jalinan (pentahelix) komponen harus bekerja sama, bekerja bersama-sama, saling mendukung dan melengkapi, yakni pemerintah, dunia usaha, komunitas masyarakat, akademisi dan media. 

Satgas menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) dengan pemerintah dan satgas di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya. 

BACA JUGA : Pastikan Fasilitas Rusun Nagrak Mumpuni, Ganip Bantu 500 Unit Velbed

BACA JUGA : Pemda Bisa Kelola Biaya Isolasi dan Karatina Mandiri

Operasi yustisi terus ditingkatkan untuk mengawasi penegakan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas masyarakat.

Jumlah testing dan tracing terus ditingkatkan untuk menjaring yang positif Covid-19.

Dan mengoptimalkan peran pos komando (posko) desa/kelurahan untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Satgas menyusun strategi pengendalian kasus termasuk memastikan ketersediaan fasilitas dan manajemen kasus dengan memanfaatkan fasilitas karantina terpusat," Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (15/6/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Selain itu, langkah antisipasi yang dilakukan dengan turun ke lapangan menyalurkan bantuan dan melakukan perbaikan manajemen kasus bersama dengan TNI/Polri beserta pemerintah daerah setempat ke beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus. Seperti Kudus, Bangkalan dan daerah lain di sekitarnya. 

BACA JUGA : Serius Tangani Covid-19 Di Pulau Jawa akan Berdampak Nasional

BACA JUGA : Ada 75,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi: Cukup untuk 37,5 Juta Orang

Satgas telah mengantisipasi tren kenaikan kasus di Provinsi DKI Jakarta sejak 18 Mei 2021.

Dengan menambah jumlah tempat tidur di fasilitas karantina terpusat diantaranya 2000 tempat tidur di Wisma Atlet di Kemayoran.

Selain Wisma Atlet, ada 31 fasilitas karantina terpusat lainnya juga ditambah dengan total lebih dari 8000 tempat tidur. Hal ini agar Bed of Ratio (BOR) di Wisma Atlet dan lainnya dapat menurun. 

"Penambahan ini dimaksudkan untuk mengurangi peluang penularan di rumah, serta mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan di Jakarta dan sekitarnya," ujarnya. 

Mengingat terjadinya lonjakan kasus, penanganan harus fokus mengendalikan kasus terhadap disiplin protokol kesehatan dan penegakan implementasi PPKM di tingkat kabupaten/kota.

"Keberhasilan upaya ini, sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat," tandas Wiku.

(Jakartatodaynews.com)