
Caption Gambar:
JAKARTA - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho mengungkapkan angka penilangan secara manual naik hingga 82,1 persen selama Operasi Patuh 2025. Operasi tersebut digelar selama 14 hari sejak 14 hingga 27 Juli secara serentak di seluruh Indonesia.
Agus menerangkan selama Operasi Patuh 2025, anggotanya juga melakukan juga melakukan penindakkan baik berupa teguran di tempat hingga penilangan secara ETLE mobile.
"Kegiatan represif mengalami kenaikan 17,2 persen, didominasi teguran simpatik sebanyak 729.977 teguran. Tilang manual meningkat 82,1 persen menjadi 243.585 pelanggaran, sedangkan tilang elektronik justru menurun. ETLE statis tercatat 67.648 pelanggaran atau turun 20,1 persen, dan ETLE mobile turun 27,7 persen menjadi 60.981 pelanggaran," kata Agus melalui keterangannya, Senin (28/7).
Sebagian besar, Agus mengungkapkan pelanggaran didominasi oleh para pengendara motor yang tidak memakai helm standar SNI sebanyak 240.743 kasus. Lalu pelanggaran tidak memakai sabuk pengaman turun 16 persen, mengemudi melawan arus yang naik 42,2 persen, berkendara di bawah umur naik 66 persen, dan berboncengan lebih dari satu orang naik 16,4 persen. Pelanggaran lalu lintas masih didominasi kendaraan roda dua dengan 82,49 persen, sedangkan roda empat hanya 17,51 persen.
Selain penindakkan kepada para pengendara, Korlantas Polri juga melakukan kegiatan bimbingan dan penyuluhan meningkat hingga 3.597 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyuluhan langsung juga naik 7,6 persen, dan pemasangan himbauan melonjak 48,2 persen. Polantas juga aktif melakukan tatap muka dengan komunitas logistik sebanyak 16.156 kali, serta silaturahmi bersama 7.728 komunitas roda dua dan roda empat.
Lalu kegiatan preventif berupa pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli justru turun 14,2 persen.
Dalam hal ini juga, Agus mengklaim angka kecelakaan berhasil ditekan mencapai 11,29 persen. Korban meninggal dunia turun hampir 20 persen menjadi 334 orang, korban luka ringan turun 19,9 persen, sedangkan korban luka berat naik 5,59 persen.
"Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras semua pihak, termasuk masyarakat. Kami akan terus menjaga sinergi agar keselamatan berlalu lintas menjadi budaya bersama,” imbuh Agus.
"Operasi Patuh tahun ini berjalan baik dan hasilnya cukup menggembirakan. Angka kecelakaan turun, masyarakat semakin sadar, dan program Polantas Menyapa terbukti efektif,” tambah dia.
Operasi Patuh ini, menurutnya merupakan silaturahmi antara Polisi Lalu Lintas dan masyarakat dengan cara menyapa, berinteraksi, dan memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan.
LEAVE A REPLY