Home Nasional Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Sudah Terprediksi di 8 Kabupaten dan Kota

Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Sudah Terprediksi di 8 Kabupaten dan Kota

Covid-19

SHARE
Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng Sudah Terprediksi di 8 Kabupaten dan Kota

Caption Gambar: Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito (tengah mengenakan rompi) didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri) dan Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus (kanan) saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Humas BNPB.

Jakartatodaynews.com, SEMARANG - Melonjaknya kasus aktif Covid-19 di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah dapat diprediksi sebelumnya.

Ganjar memprediksi di hari libur panjang akan disusul dengan peningkatan kasus Covid-19.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini mencatat setidaknya ada delapan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus secara signifikan meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri dan Kudus.

“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan (kasus),” lapor Ganjar kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Gedung Pemda Provinsi Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021).

BACA JUGA : Ada 75,9 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Jokowi: Cukup untuk 37,5 Juta Orang

Mengintip dari catatan tahun lalu, apa yang terjadi di Jawa Tengah persis seperti yang terjadi pada 2020.

Peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya Bed Occupancy Rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.

Meski sudah berkonsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari libur panjang, Ganjar mengaku hal itu tidak semua bisa diantisipasi.

Baik oleh Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sehingga terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.

Selain kurangnya antisipasi, Ganjar juga melaporkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus juga terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan.

“Kaget gitu ya. Dia tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” jelas Ganjar.

BACA JUGA : Serius Tangani Covid-19 Di Pulau Jawa akan Berdampak Nasional

Cek Zona Merah

Ketua Satgas Ganip Warsito kemudian menggeber langkah menuju ke zona merah di Kabupaten Kudus untuk melihat secara langsung permasalahan di lapangan, terkait adanya lonjakan kasus di ‘Kota Kretek’ tersebut.

Hal itu dilakukan sekaligus untuk memastikan apakah yang selama ini sampai ke telinganya melalui berbagai sumber. Termasuk pemberitaan media yang benar-benar terjadi di lapangan.

“Untuk melihat secara langsung apakah apa yang disampaikan dalam berita itu sesuai dengan nyatanya atau tidak,” jelas Ganip.

Di sisi lain, dia juga memahami bahwa kasus yang dihadapi adalah permasalahan bersama. Oleh karena itu, Ganip beserta jajaran berkomitmen untuk membantu dan mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan kasus Covid-19 melalui berbagai langkah-langkah yang tepat dan terpadu.

“Kita akan dorong semoga penanganan Covid-19 ini menjadi lebih baik dan kasus dapat dikendalikan,” kata Ganip.

(Jakartatodaynews.com)