Home Nusantara Luhut Optimistis Pembangunan Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi Rampung Jika Ali Ibrahim Jadi Gubernur Malut

Luhut Optimistis Pembangunan Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi Rampung Jika Ali Ibrahim Jadi Gubernur Malut

Maluku Utara

SHARE
Luhut Optimistis Pembangunan Kawasan Khusus Ibu Kota Sofifi Rampung Jika Ali Ibrahim Jadi Gubernur Malut

Caption Gambar: Wali Kota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim (kanan berpeci) saat diskusi dengan Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika rakor pembangunan Provinsi Maluku Utara. (Foto Humas Tidore Kepulauan)

Jakartatodaynews.com, TIDORE - Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim digadang-gadang calon kuat jadi Gubernur Maluku Utara di Pilkada serentak pada 2024. 

Selain dapat dukungan dari warga Tidore Kepulauan dan Maluku Utara, Capt Ali Ibrahim juga mendapat support dari Menteri Koordinato Bidang Kemaritiman dan Ivestasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Hal itu diungkapkan Luhut saat menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Infrastruktur Provinsi Maluku Utara bersama Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenkomarvest) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Aula Nuku Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara, Selasa (22/6/2021).

Luhut menyebutkan bahwa Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim berpotensi untuk menjadi Gubernur Maluku Utara. Dan untuk bisa mengatur Maluku Utara lebih baik.

Ucapan Luhut tersebut saat menangapi penyampaian dari Capt. Ali Ibrahim terkait penanganan sampah di Sofifi, Tidore Kepulauan.

"Soal pembangunan kawasan khusus ibu kota Sofifi bisa diselesaikan kalau Pak Wali (Capt Ali Ibrahim) jadi Gubernur. Kan ustad sudah dua periode, nanti Pak Wali jadi Gubernur," kata Luhut pada rapat tersebut.

Sontak ucapan Luhut tersebut mendapat respons positif dari peserta rapat dan wali kota itu sendiri. "Amin, semoga insya allah," singkat Ali Ibrahim saat mendengar ucapan Luhut.

Dalam rapat koordinasi tersebut Luhut menyampaikan bahwa untuk pembangunan Sofifi sebagai kawasan khusus ibu kota tetap dilaksanakan. Karena hal tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo serta anggarannya telah disiapkan.

"Yang terpenting kita bangun dulu, Kepresnya sudah ada, kawasan khusus ibu kota atau apa nanti namanya baru ditentukan dikemudian hari," kata Luhut

Selain itu, Luhut menegaskan bahwa untuk mendukung terwujudnya kawasan khusus, maka Gubernur, Kapolda, Kapolres, Dandim harus berkantor di Sofifi.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Wali Kota Tidore, Bupati Halmahera Barat dan sejumlah tamu undangan lainnya.

 

(Jakartatodaynews.com)