Home Peristiwa Timothy Tandiokusuma, CEO Black Boulder Capital: Krismon 1998 & Sedang Terulang

Timothy Tandiokusuma, CEO Black Boulder Capital: Krismon 1998 & Sedang Terulang

Krisis moneter

SHARE
Timothy Tandiokusuma, CEO Black Boulder Capital: Krismon 1998 & Sedang Terulang

Caption Gambar: Timothy Tandiokusuma, CEO Black Blouder Capital. Dok pribadi

Jakartatodaynews.com, Jakarta - Ditemui dibilangan Jakarta Selatan Timothy Tandiokusuma selaku CEO Black Boulder Capital memberikan data dan prediksinya mengenai faktor yang mengarah pada terjadinya krisis.

Krisis tadi terkait potensi perang dunia ketiga, antara Russia dengan Nato. Russia mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan ragu untuk mendeklarasikan perang dengan Nato dan sekutu Nato.Yang dimana terjadinya perang dunia akan mengakibatkan perguncangan ekonomi global. 

Inflasi global yang super tinggi. Inflasi di Amerika mencapai 8% lebih, di Jerman 7% lebih, di Inggris 9% lebih (di Inggris tertinggi dalam 40 tahun). Sejarah membuktikan bahwa sebelum krisis moneter di 1998, 2008 , inflasi global selalu mencapai titik tingginya

Harga Index dunia , Dow Jones, S&P500 , Nasdaq, telah koreksi sedalam 20% sejak titik All Time High mereka. Ini adalah tanda-tanda krisis moneter sudah di depan mata. Harga Index dunia dan dunia saham secara global berpotensi turun jauh, seperti di krisis moneter sebelumnya.

Pertanda lain adalah harga emas dan minyak dunia yang sedang berada di titik tinggi. Setiap krisis global, selalu berbarengan dengan harga komoditas dunia yang tinggi, terutama emas dan minyak.

Indikator penting lainnya adalah FED dan Central Bank setiap negara sudah mulai menaikkan suku bunga pokok secara signifikan. Sejarah membuktikan bahwa di setiap krisis moneter, tidak secara kebetulan selalu berbarengan dengan naiknya suku bunga pokok secara signifikan. 

Data diatas bisa dapat ditemui di media dan berita juga google, bahkan banyak pakar dunia sudah mulai mewanti-wanti akan krisis moneter super di depan mata kita. Cash is king, dalam hal ini banyak pakar dan ahli meperingatkan untuk mempersiapkan datangnya krisis ini.

Siklus Krisis Moneter hampir selalu terjadi di setiap sekitar 10 tahun sekali. Akan bijaksana apabila kita semua sadar dan siap mengantisipasi guncangan yang akan datang melalui krisis moneter ini. 

Jakartatodaynews.com