Home Perkotaan Wagub Sebut Ketersedian Tempat Tidur Rumah Sakit Untuk Pasien Covid-19 Jakarta Menurun

Wagub Sebut Ketersedian Tempat Tidur Rumah Sakit Untuk Pasien Covid-19 Jakarta Menurun

Covid-19

SHARE
Wagub Sebut Ketersedian Tempat Tidur Rumah Sakit Untuk Pasien Covid-19 Jakarta Menurun

Caption Gambar: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat mengunjungi Masjid As-Saadah Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (25/7/2021).

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bahwa rasio keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit yang merawat pasien di Ibu Kota turun.

Hal ini terlihat dari data yang dirampungkan pihaknya, tercatat dari sebelumnya di atas 90 persen menjadi 76 persen.

"Alhamdulillah kita bersyukur per hari kemarin, BOR atau tempat tidur yang terpakai sudah menurun menjadi 8.900 atau 76 persen," kata Ariza usai mengunjungi Masjid As-Saadah Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (25/7/2021).

Sebelumnya untuk mengatasi membludaknya pasien Covid-19 di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 140 rumah sakit. 

Sempat alami kepenuhan sekitar dua pekan lalu, lamban laut ketersediaan tempat tidur di Jakarta alami penurunan. 

BACA JUGA : Sidak ke Apotek, Jokowi Cek Langsung Distribusi Obat

Selain penurunan keterisian tempat tidur pasien Covid-19, Ariza menyebutkan tingkat keterisian tempat tidur di ruang unit perawatan intensif (ICU) di DKI juga menurun menjadi 85 persen dari sebelumnya 95 persen.

"ICU juga turun lagi menjad 85 persen," tuturnya.

Meski demikian, Ariza menegaskan pihaknya enggan terlena. 

Ia pun memastikan Pemprov DKI Jakarta terus berupaya melakukan peningkatan fasilitas kesehatan (Faskes). 

Selain itu, juga memastikan bantuan sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST) selama PPKM Level 4 juga sudah tersalurkan.

BACA JUGA : Buaya Gegerkan Pemukiman Padat Penduduk di Gang Sempit Tambora

"Sudah dsalurkan semuanya. Mudah mudahan bisa membantu," paparnya.

Hingga hari ini, Ariza mengungkapkan jumlah kasus positif Covid-19 juga ada penurunan menjadi sebesar 8.360 kasus.

Turunnya jumlah masyarakat yang terpapar, kata Ariza, bukan karena pihaknya mengurangi tes covid.

Ia bahkan menyebutkan pihaknya malah meningkatkan tes indikator tesnya dinaikan 20 kali dari standar World Health Organization (WHO).

"Hampir mencapai 200 ribu, berarti 20 kali dari standar yang diminta oleh WHO. Angka kematian 1,4 persen. Angka kesembuhan meningkat 9,3 persen," pungkasnya. 

(Jakartatodaynews.com)