Home Nasional Cabut Izin Tambang, Presiden Prabowo Berpihak kepada Rakyat Papua

Cabut Izin Tambang, Presiden Prabowo Berpihak kepada Rakyat Papua

Membangun Negeri dengan Hilirisasi, Energi untuk Rakyat Sejahtera

SHARE
Cabut Izin Tambang, Presiden Prabowo Berpihak kepada Rakyat Papua

Caption Gambar: Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro saat membahas hiliriasi di podcast Bebas Bicara.

JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan tujuan utama hilirisasi adalah meningkatkan nilai tambah dari komoditas. Jika sebelumnya Indonesia hanya mengekspor konsentrat, kini konsentrat itu harus diolah terlebih dahulu sebelum dijual ke pasar global.

Komaidi menjelaskan, Smelter dibangun di dekat lokasi tambang agar efisien dan menjadi pusat industri baru di timur Indonesia. 

“Ini dimaksudkan sebagai upaya pemerataan pembangunan yang sebelumnya terlalu terpusat di barat,” kata Komaidi di Podcast Bebas Bicara bertema “Membangun Negeri dengan Hilirisasi, Energi untuk Rakyat Sejahtera” di akun Youtube On Point Media.

Menurutnya, kerusakan lingkungan di awal fase hilirisasi merupakan pola umum dalam sejarah ekonomi global. Seperti Eropa saat revolusi industri, kerusakan lingkungan awal dianggap wajar sebelum fase perbaikan dimulai.

Komaidi menilai pencabutan izin tambang oleh pemerintah menunjukkan komitmen untuk menegakkan aturan dan memberi efek jera. “Ini penting agar pelaku usaha menaati kaidah eksplorasi yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Saat ini, kata dia, Indonesia memiliki 40–45 persen cadangan nikel dunia, menjadikannya aset strategis di tengah tren global transisi ke kendaraan listrik dan industri baterai. Ini membuka peluang besar bagi industri nasional.

Kebijakan publik harus melalui tahapan perencanaan, implementasi, evaluasi, lalu kembali ke perencanaan. Tujuan akhirnya adalah welfare state yaitu kemakmuran rakyat sebagai mandat utama dari setiap kebijakan negara.

“Hilirisasi, sesuai Asta Cita Presiden Prabowo, bertujuan agar hasilnya benar-benar menetes ke masyarakat, khususnya masyarakat di daerah penghasil sumber daya,” jelasnya.