Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Lima perhimpunan Dokter Indonesia menyebut sistem kesehatan Indonesia terancam colaps bila Pemerintah tak mampu menangani Covid-19.
Hal itu terungkap usai kelimanya yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) saat merilis sikap atas meningkatnya penderita Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam sepekan terakhir.
"Jika dibandingkan dengan data 15 Mei, terjadi peningkatan kasus pada tanggal 17 Juni sekitar 500 persen, diikuti dengan peningkatan kasus kematian berkaitan dengan Covid 19," katanya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (18/6/2021).
Mereka tak sesumbar mengatakan demikian, merujuk dari data yang dihimpun terlihat pada 15 Mei 2021 masyarakat yang terpapar Covid-19 mencapai 2.385 kasus.
Jumlah itu kemudian melonjak tajam pada kemarin, 17 Juni 2021, tercatat penderita Covid-19 di Indonesia mencapai 12.624 kasus.
BACA JUGA : Prof Wiku : Pekerja WFH Tidak Boleh Mobilisasi ke Daerah Lain
Selain itu, berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.
Data sampai tanggal 17 Juni 2021 tercatat sekitar 8.000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen.
"Sistem Kesehatan Indonesia dapat colaps jika pihak yang berwenang dan terlibat tidak segera melakukan upaya‐upaya maksimal untuk penanganan ini," katanya.
Karena itu mereka menyarankan lima hal demi mencegah terpaparnya masyarakat dan mengurangi angka kematian penderita Covid-19.
Pertama, agar pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa.
BACA JUGA : Presiden Jokowi: Pandemi Ini Masih Jauh dari Selesai
Kedua, mereka juga meminta pihak berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal.
"Pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar," katanya.
Selanjutnya ke empat, mereka meminta sejumlah pihak waspada terhadap varian baru COVID‐19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian dan mungkin menghilangkan efek vaksin.
"Lakukan Tracing dan Testing dengan lebih massif," tambahnya.
Terakhir, ke lima perhimpunan memninta agar masyarakat patuh terhadap prokes seperti selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak berpergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.
BACA JUGA : Utang Terus Naik, Fraksi PKS: Pemerintah Harus Evaluasi Kebijakan Ekonomi
"Mari kita sama sama 'menderita' dan bersama‐sama berusaha sangat keras dan sangat maksimal dalam waktu yang singkat untuk kemudian bersama‐sama terbebas dari penderitaan ini untuk waktu yang panjang," tutupnya.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY