Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Kondisi ekonomi dan syariah di Indonesia di masa pandemi Covid-19, dijelaskan Wakil Presiden Maruf Amin.
Dikatakan Wapres Maruf Amin kondisi terkini ekonomi dan syariah di Indonesia selama pandemi Covid-19 terus mengalami perkembangan.
Kondisi terkini ekonomi dan syariah di Indonesia terus berkembang, kata Maruf Amin, sesuai dengan laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) 2020.
Dalam laporan itu menyebutkan, dari 42 negara yang di survei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor 82.01 setelah Malaysia.
Berikut penjelasan selengkapnya dari Maruf Amin melalui akun Instagramnya di @kyai_marufamin, pada Kamis (15/7/2021), terkait kondisi ekonomi dan syariah di Indonesia.
"Ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terus berkembang dengan pesat walaupun di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) 2020 menyebutkan, dari 42 negara yang di survei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor 82.01 setelah Malaysia.
Namun, di sisi lain, salah satu instrumen keuangan syariah yaitu pasar modal syariah masih mengalami perlambatan dalam kinerjanya.
Karena itu, ke depan diperlukan perluasan pasar yang lebih inklusif dan berkesinambungan untuk memajukan kinerja pasar modal syariah.
Sejalan dengan perlambatan ekonomi nasional dan global akibat pandemi Covid-19, kinerja pasar modal syariah ikut mengalami perlambatan, khususnya kinerja saham syariah dan reksadana syariah.
Menghadapi situasi ini diperlukan suatu inovasi bersama yang dapat berperan sebagai katalisator perluasan market yang lebih inklusif dan berkesinambungan.
Perluasan pasar modal syariah menjadi penting sebab hal ini merupakan faktor pendorong bagi pertumbuhan ekonomi secara makro.
Keberadaan pasar modal syariah memiliki peran besar sebagai sumber pendanaan dan juga investasi bagi masyarakat.
Terdapat dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam upaya pengembangan dan perluasan pasar modal kedepan.
Pertama, peningkatan literasi dan edukasi kepada masyarakat, korporasi, dan investor potensial.
Kedua, perlu sosialisasi kepada masyarakat khususnya kepada generasi milenial dan generasi Z (i-generation) yang mudah dipahami, dapat menarik minat, dan relevan dengan kondisi kekinian.
Hal tersebut saya sampaikan pada acara International Conference “The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward” yang diselenggarakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) melalui konferensi video." tulis akun Instagram @kyai_marufamin dikutip Jakartatodaynews.com.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY