Home Bola Liga Inggris Kian Galak, Patroli Siber Sisir Serangan Daring

Liga Inggris Kian Galak, Patroli Siber Sisir Serangan Daring

Liga Inggris

SHARE
Liga Inggris Kian Galak, Patroli Siber Sisir Serangan Daring

Caption Gambar: Neal Maupay (kiri) dan Gareth Bale (kanan) saat pertandingan liga inggris. (sumber : instagram @Neal Maupay)

JAKARTATODAY, JAKARTA - Divisi Utama Liga Inggris, Premier League kian galak, selain mensuspend sejumlah akun warga net. 

Mereka juga mempidanakan seorang warga negara Singapura, Ng De Ren setelah tertangkap tangan menyerang daring ke pemain Brighton & Hove Albion, Neal Maupay. 

Mengutip akun instagram @box2box yang ditulis Rossi, kasus ini bermula saat Ng De Ren mengirimkan ancaman dan pesan abusive kepada Maupay melalui media sosial instagram pada Agustus 2020. 

"Tuan Ng akan divonis pada 7 Juli," kata pernyataan Premier League seperti dilansir Sky Sports.

Tertangkapnya Ng setelah Brighton mengajukan komplain kepada Premier League yang kemudian menindaklanjuti. 

BACA JUGA : Bejat! Kakek di Jatinegara Lecehkan Wanita Saat Solat

BACA JUGA : Legenda Chelsea Drogba Raih Doktor Honoris Clausa

Setelah menyelidiki, Ng diketahui tinggal di Singapura. 

Berkoordinasi dengan polisi setempat, Premier League menciduk Ng dan menindaknya via jalur hukum dan memenjarakannya.

Maupay dan Brighton berterima kasih kepada polisi. 

Serangan rasisme secara daring beberapa kali terjadi di Premier League, terbaru saat final Liga Europa.

Striker Manchester United, Marcus Rashford melalui akun twitter pribadinya mengatakan banyak orang melempar ucapan rasialis kepadanya. 

BACA JUGA : Gempa Guncang Lombok dan Karangasem, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

BACA JUGA : Harusnya Musim Kemarau, Kenapa Masih Terjadi Hujan di Bulan Juni 2021? Ini Penjelasan BMKG

Hal sama juga terjadi di kolom komentar Instagram. 

Menanggapi itu, klub klub Premier League kemudian membalasnya, mereka sempat berhenti dari medsos. 

Kini memerangi hal serupa, Premier League langsung mensuspend beberapa akun warga net hanya karena menambahkan emot monyet di kolom komentar.

"Bahkan, emot simpel kayak monyet aja bisa kena suspend kalo ditujuin ke pihak pihak Priemier League seperti klub, pemain, dsb meki maksudnya bukan buat rasialis," kata Rossi diakhir artikelnya. 

(Jakartatodaynews.com)