Home Nusantara Tolak Pasien Kritis Karena Lewat Jam Kerja, Bupati Solok Ngamuk di Puskesmas Tanjung Bingkuang

Tolak Pasien Kritis Karena Lewat Jam Kerja, Bupati Solok Ngamuk di Puskesmas Tanjung Bingkuang

Pelayanan Publik

SHARE
Tolak Pasien Kritis Karena Lewat Jam Kerja, Bupati Solok Ngamuk di Puskesmas Tanjung Bingkuang

Caption Gambar: Bupati Solok Epiardi Asda (kanan) saat memarahi kepala puskesmas Tanjung Bingkuan, Senin (14/6/2021) lalu. (Sumber Instagram @manaberita)

Jakartatodaynews.com, SOLOK - Tak terima lantaran warganya ditolak masuk IGD lantaran lewat jam kerja, Bupati Solok Epiardi Asda langsung mengamuk di Puskesmas Tanjung Bingkuang, Kubung, Solok, Sumater Barat. 

Kejadian itu kemudian viral setelah akun instagram @manaberita mempostingnya, Senin (14/6/2021) lalu. 

"Besok kalian semua saya non aktifkan," kata Bupati seperti dalam video. 

Pada postingan itu memperlihatkan bagaiman Epiardi kecewa dengan pelayanan Puskesmas itu setelah menolak warganya yang alami kritis, karena alasan melewati jam kerja. 

Dengan nada tinggi, ia kemudian mendatangi puskesmas dan berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas disana, dalam bantahannya si Kepala Puskesmas berdalih penolakan itu sesuai dengan kesepakatan pegawai dan edaran dinas.

BACA JUGA : Tersangka Penganiayannya Belum Ditahan, Jurnalis Ini Tak Dapat Pulang ke Rumah

BACA JUGA : Kasus Corona di Jakarta Naik, Panglima TNI: Tingkatkan PPKM Mikro

"Sesuai edaran dinas, kami katanya hanya bekerja sampai jam lima sore, selain itu pegawai disini juga menolak bekerja sampai malam," kata Kepala Puskesmas sembari memperlihatkan surat pernyataan bermaterai. 

Melihat hal itu, Epiardi tak kuasa menahan emosinya, dengan nada tinggi ia meminta ajudannya untuk mencatat semua pegawai disana agar di nonaktifkan dan dipecat dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sembari meminta maaf, Epiardi mengakui bahwa kondisi ini terjadi di Puskesmas wilayahnya dan telah tercium olehnya.

Karena itulah, sebelum dirinya mengamuk ia telah memanggil seluruh Kepala Puskesmas agar mengikuti aturan yang berlaku. 

"Saya pastikan kedepannya kejadian ini tidak terjadi lagi, tak ada lagi PNS yang seperti ini," tutupnya.

(Jakartatodaynews.com)