Home Belajar PKM Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah Organik di SMAN 1 Margaasih

PKM Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah Organik di SMAN 1 Margaasih

Edukasi Pengeloaan Sampah Organik

SHARE
PKM Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas Gelar Edukasi Pengelolaan Sampah Organik di SMAN 1 Margaasih

Caption Gambar: PKM Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas memberikan edukasi pengelolaan sampah organik di SMAN 1 Margaasih, Kabupaten Bandung

KABUPATEN BANDUNG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (FISIP Unpas) Program Studi Ilmu Komunikasi melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) serta melakukan kegiatan sharing dengan mengusung tema “Edukasi Pengelolaan Sampah Organik Pada Siswa SMAN 1 Margaasih Kabupaten Bandung Sebagai Upaya Komunikasi Mitigasi Darurat Sampah”, Jumat (31/5/2024).

Kegiatan PKM sekaligus kelas umum ini dibuka langsung oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 1 Margaasih Wahyu Jayawikarta dan pihak Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Pasundan diwakili oleh Ketua PKM Dhini Ardianti.

Wahyu menyampaikan terima kasih atas kegiatan PKM dan kelas umum yang dilaksanakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas. “Kegiatan ini diapresiasi guna kebermanfaatannya dalam berkontribusi mengurangi timbulan sampah dengan menerapkan pengelolaan dan pemilahan sampah organik sebagai bagian dari mitigasi darurat sampah,” kata Wahyu.

Menurut Dhini Ardianti, melalui kegiatan PKM ini, siswa SMAN 1 Margaasih diajak untuk menyamakan persepsi melalui paradigma pengelolaan sampah, yang sebelumnya “kumpul-angkut-buang” (end of pipe) menjadi “kurangi-pisahkan-manfaatkan” yang mengarah pada tujuan sirkular ekonomi. 

Dari paradigma yang sebelumnya sistem kumpul-angkut-buang dari hulu ke hilir, TPS dan berakhir ke TPA, padahal lahan TPA semakin sulit dan terbatas. Maka perlu upaya bersama antara pihak akademisi, pemerintah bersama stakeholder dalam mencanangkan dan mendorong beberapa upaya untuk mengurangi persoalan sampah.

“Kontribusi generasi Z diperlukan dalam pengelolaan sampah demi keberlangsungan bumi dan generasi yang akan datang. Dalam kegiatan PKM ini diperkenalkan berbagai metode dan pengetahuan dalam perilaku menangani sampah berdasarkan jenisnya,” jelasnya.

Siswa diberi edukasi dan pemahaman terkait pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dimaksimalkan pemanfaatannya untuk dijadikan beberapa produk seperti kompos, magot, atau metode lainnya, dan sampah anorganik yang telah dipisahkan dapat disalurkan kepada bank sampah terdekat. 

Sampah rumah tangga diarahkan untuk dapat dikelola secara mandiri di rumah dan kewilayahan masing-masing. Peran sekolah pun dituntut untuk melakukan hal yang sama dengan dikelola oleh perangkat sekolah termasuk siswa, guru, tenaga pendidik, dan pegawai lainnya. 

Dhini menjelaskan, salah satu metode upaya pengelolaan sampah organik yang saat ini sedang dicanangkan di Bandung Raya adalah dengan menggunakan metode “Kang Empos”. Kang Empos merupakan salah satu metode pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan karung, ember dan kompos atau disebut Kang Empos. 

Metode Kang Empos tersebut tidak memerlukan lahan luas. Hasil dari pengolahan, dapat dimanfaatkan menjadi media tanam di pekarangan sekolah. Selain dari pemaparan materi kelas umum, siswa/siswi SMAN 1 Margaasih pun diajak untuk simulasi memilah sampah melalui games attractive juga brainstorming dan penguatan melalui yel-yel “aksi generasi iklim”, di mana darurat sampah berkontribusi pada perubahan iklim, pemanasan global dan krisis iklim lainnya. 

Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unpas dan SMAN 1 Margaasih secara bersama sepakat untuk dapat mengoptimalkan hubungan dalam kegiatan ini sehingga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak khususnya para siswa/siswi SMAN 1 Margaasih Kabupaten Bandung, dan masyarakat luas pada umumnya.