Home Peristiwa Polisi Amankan 185 Kilogram Ganja Sintetis: Dikemas Semenarik Mungkin Agar Anak Muda Terpikat

Polisi Amankan 185 Kilogram Ganja Sintetis: Dikemas Semenarik Mungkin Agar Anak Muda Terpikat

Kriminal

SHARE
Polisi Amankan 185 Kilogram Ganja Sintetis: Dikemas  Semenarik Mungkin Agar Anak Muda Terpikat

Caption Gambar: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus merilis kasus narkoba ganja sintetis seberat 185 kilogram di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021). (Jakartatodaynews.com/Istimewa)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Kepolisian Satres Narkoba Polres Jakarta Selatan menyelamatkan 20 ribu generasi muda.

Sebab, Satres Narkoba Polres Jakarta Selatan tersebut telah mengungkap kasus narkoba dan mengamankan 185 kilogram ganja sintetis.

Diketahui, 185 kilogram ganja sintetis tersebut sudah dikemas dalam bentuk siap pakai.

"Ada 20 ribu generasi muda bisa kami (Polisi) selamatkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Senin (31/5/2021).

Yusri mengatakan, pengungkapan kasus tersebut merupakan kasus terbesar di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Ini pengungkapan terbesar di wilayah hukum Polda Metro," ucap Yusri.

Tembakau sintetis tersebut, kata Yusri, dikemas semenarik mungkin agar menarik minat generasi muda.

"Ini sudah dikemas semenarik mungkin, agar anak muda terpikat menggunakan barang haram ini," tandas Yusri.

Informasi diterima Jakartatodaynews.com, pengungkapan kasus ini berawal digerebeknya sebuah rumah yang di kawasan Bogor dan Bandung.

Dari dua tempat dijadikan home industry ganja sitetis ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan setidaknya sembilan pelaku.

Tembakau Gorilla Rp 15 Miliar

Polisi menyita tembakau gorilla senilai Rp 15 miliar, Senin (31/5/2021).

Penyitaan tembakau gorilla Rp 15 miliar itu disita oleh penyidik Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan.

Pengungkapan kasus narkoba tembakau gorilla ini dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan

"Total semua barang haram ini senilai Rp15 miliar lebih," ungkap Yusri di Mapolres Jaksel.

Yusri mengungkapkan, total ada sembilan tersangka dalam kasus ini.

Namun, ada pelaku berinisial G dan PW yang kini masuk dalam DPO.

"Ada 2 DPO G dan PW, kami sudah kantongi identitasnya sekarang dalam pengejaran. Sampai dilubang tikus akan kami kejar," tegas Yusri.

Uang belasan miliaran rupiah itu, kata Yusri, tersangka mampu mengupahi pelaku lainnya cukup besar.

"Menurut pengakuan pelaku yang kami amankan, perminggunya mereka diupah Rp 3 juta," ucap Yusri.

Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 112 dan Pasal 114 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal selama 20 tahun dan pidana denda Rp 800 ratus juta.

Bikin Hasil Tes Urine Negatif

Pihak kepolisian menyita tembakau gorilla senilai 15 miliar.

Ternyata oleh pelaku, tembakau gorilla tersebut dimana hasil tes urine si pengguna bisa negatif.

Bahas mengenai racikan tembakau gorilla, dijelaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Yusri membenarkan apabila tembakau sintetis ini diracik dengan bahan baik, guna samarkan hasil tes urine.

"Barang haram ini diracik dengan sedemikian rupa, sehingga ketika pengguna dites urinenya oleh petugas tampak negatif," ujar Yusri di Mapolres Metro Jaksel, Senin (31/5/2021).

Yusri menjelaskan, pihaknya tengah buru dua orang DPO yakni G dan PW.

Menurut Yusri, kedua pelaku menjaga kualitas barang haram itu agar tak terendus petugas.

"Diracik dengan ramuan sedetil mungkin untuk menyamarkan kecurigaan polisi. Di lokasi tempat mereka produksi barang haram sangat ketat, Sejam sekali selalu ada laporannya ke G dan PW," ucap Yusri.

Kualitas barang haram yang dijual pelaku tersebut, lanjut Yusri, betul-betul menarik perhatian pembelinya.

"Tentu banyak yang terpikat, karena menggunakan barang itu tetap tak terdeteksi oleh alat tes kit petugas," imbuhnya.

Ia menambahkan, lokasi pembuatan atau peracikan tembakau gorilla itu dilakukan di lokasi padat penduduk.

"Mereka sengaja mencari lokasi yang dekat dengan pemukiman warga, namun dengan penjagaan yang sangat ketat," ungkapnya.

(Jakartatodaynews.com)