Home Tanaman Tanaman Hias Kadaka Java Nidus Variegata Jadi Idola Emak-emak di Masa Pandemi Covid-19, Segini Kisaran Harganya

Tanaman Hias Kadaka Java Nidus Variegata Jadi Idola Emak-emak di Masa Pandemi Covid-19, Segini Kisaran Harganya

Tanaman Hias

SHARE
Tanaman Hias Kadaka Java Nidus Variegata Jadi Idola Emak-emak di Masa Pandemi Covid-19, Segini Kisaran Harganya

Caption Gambar: Tanaman hias Kadaka Java Nidus Variegata. (Kolase Jakartatodaynews.com/Istimewa)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Kini tanaman hias Kadaka Java Nidus Variegata jadi idola kaum emak-emak di masa pandemi Covid-19.

Adanya dua warna menghiasi daun Kadaka Java Nidus Variegata, yakni hijau dan bergaris putih menjadi alasan emak-emak rela membelinya.

Memang, Kadaka Java Nidus Variegata ini merupakan tanaman hias yang terbilang cocok dipajang untuk mempercantik interior rumah hingga perkantoran.

"Nama lainnya (Kadaka Java Nidus Variegata) itu Paku Sarang Burung," terangnya pemilik usaha tanaman hias Pelangi Plant Jatiasih, Eko Mardillah, Senin (28/6/2021).

Eko tak menampik, tanaman hias Kadaka Java Nidus Variegata yang harganya berkisar Rp 135.000 sampai Rp 250.000-an ini jadi idola kaum emak-emak.

"Ini memang lagi disukai emak-emak. Hanya karena Kadaka Java Nidus Variegata punyai dua warna Lalu, bentuk bagian ujung daunnya mirip ekor duyung," papar Eko.

Mengenai perawatan, kata Eko tak perlu diambil pusing, sebab perawatannya sangat lah mudah.

"Cukup disiram tiga hari sekali. Jangan ditempatkan langsung terkena terik matahari," paparnya.

Mengutip artikel Wikipedia, tanaman hias Paku sarang burung (Asplenium nidus, syn.: A. ficifolium Goldm., Thamnopteris nidus (L.) C. Presl., Neottopteris rigida Feé) merupakan jenis tumbuhan paku populer sebagai tanaman hias halaman.

Orang Sunda menyebutnya kadaka, sementara dalam bahasa Jawa dikenal dengan kedakah.

Penyebaran alaminya adalah di sabuk tropis Dunia Lama (Afrika Timur, India tropis, Indocina, Malesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.

Walaupun dalam artikel ini paku sarang burung disamakan dengan A nidus hasil penelitian terakhir menunjukkan kemungkinan revisi, bahwa paku sarang burung mencakup beberapa jenis berkerabat dekat namun berbeda.

A. australasiaticum juga sering dianggap sebagai paku sarang burung.

Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang besar, entalnya dapat mencapai panjang 150 cm dan lebar 20 cm, menyerupai daun pisang.

Peruratan daun menyirip tunggal.

Warna helai daun hijau cerah, dan menguning bila terkena cahaya matahari langsung.

Spora terletak di sisi bawah helai, pada urat-urat daun, dengan sori tertutup semacam kantung memanjang (biasa pada Aspleniaceae).

Ental-ental yang mengering akan membentuk semacam "sarang" yang menumpang pada cabang-cabang pohon.

"Sarang" ini bersifat menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan epifit lainnya.

Paku ini kebanyakan epifit, tetapi sebetulnya dapat tumbuh di mana saja asalkan terdapat bahan organik yang menyediakan hara.

Karena merupakan tumbuhan bawah tajuk, ia menyukai naungan.

Di Hong Kong, jenis ini dilindungi oleh undang-undang.

(Jakartatodaynews.com)