Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Melimpahnya stok dosis vaksin di Jakarta Barat tak diimbangi dengan jumlah nakes.
Kondisi ini menjadi kendala saat pemerintah pusat menginginkan percepatan vaksin secara nasional, khususnya Jakarta Barat.
Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengakui akan hal itu, ia mengatakan kondisi sempat terjadi dan dialami oleh pihaknya.
"Karena beberapa dari mereka ada yang terpapar Covid-19," katanya di lokasi penyuntikan vaksin di Kalideres, Jakarta Barat, Senin (2/8/2021).
Sementara itu, Kasudin Kesehatan Kristy Wathini mengakui memang secara SOP, penyuntik vaksin atau vaksinator harus memiliki SIP, namun karena kondisi mendesak dan kurangnya nakes sop diabaikan sementara.
BACA JUGA : Capaian Vaksin di Jakbar Capai 55,9 Persen
Meski demikian, Kristy mengakui pihaknya tak serta merta melepaskan itu, ia kemudian mengundang relawan untuk menjadi vaksinator yang berasal dari mahasiswa kedokteran dan perawat.
"Mahasiswa koas semua gitu dari unsur komunitas dan beberapa nakes dari rumah sakit swasta," katanya.
Kristy mengakui tanpa kebijakan dan diskresi itu proses penyuntikan vaksin akan berjalan lama, terlebih bila masih mengandalkan tenaga medis dari pemda.
"Kalau mau nakes dari pemda aja, jalannya lama karena kalau mau mempercepat yah dibantu sama pihak lain, kalau kita aja jalannya jadi slow kan ini ada bantuan2 makannnya jalannya jadi cepat," tutupnya.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY