Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, CIMAHI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi memberikan bantuan awal kepada warga terdampak angin kencang di beberapa kelurahan di Kota Cimahi. Adapun bantuan diberikan dalam bentuk tenda gulung, mie instan, dan air mineral.
"Sudah kami berikan (bantuan). Sementara dalam bentuk tenda gulung, mie instan, dan air mineral," sebut Agus Mustopa, analis kebencanaan BPBD Kota Cimahi melalui pesan singkat.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang disertai kencang terjadi di beberapa Kecamatan di Kota Cimahi, Senin (2/8) lalu pukul 14.30 WIB. BPBD Kota Cimahi melaporkan sebanyak 25 KK atau 100 jiwa terdampak akibat kejadian tersebut.
Sebanyak 6 jiwa di antaranya harus mengungsi ke rumah kerabat akibat rumahnya yang rusak berat.
Sementara beberapa kerugian material tercatat sebanyak 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah rusak sedang, dan 17 unit rumah rusak ringan. Selain itu, 3 unit tempat usaha, 1 fasilitas umum, dan 1 kendaraan roda empat dilaporkan terdampak akibat kejadian itu.
BACA JUGA : Kasatgas Minta Masyarakat Tidak Ragu Isolasi Terpusat
BACA JUGA : TNI Kerahkan 36.000 Prajurit Untuk Tracer Digital
Angin kencang dan hujan juga ikut menumbangkan sebanyak 9 pohon. BPBD bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, dan warga setempat telah mengevakuasi pohon tumbang tersebut yang sempat menutup akses jalan kendaraan.
Adapun beberapa wilayah yang terdampak angin kencang adalah Kelurahan Cibabat, Kelurahan Cipageran, dan Kelurahan Citeureup yang berada di Kecamatan Cimahi Utara. Sementara di Kecamatan Cimahi Tengah, wilayah yang terdampak adalah Kelurahan Karangmekar, Kelurahan Setiamanah, dan Kelurahan Cimahi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berlaku mulai Senin (2/8) hingga Rabu (4/8). Wilayah Jawa Barat berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
Potensi tersebut juga dapat terjadi di beberapa wilayah lainnya seperti Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang Juli 2021 bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Indonesia. Tercatat kejadian banjir terjadi sebanyak 53 kali dan angin puting beliung sebanyak 22 kali.
BACA JUGA : Kasatgas Covid Sebut Disiplin Kunci Sukses Penegakan PPKM
BACA JUGA : Ganip Pastikan Karantina Kesehatan di Wisma Atlet Sesuai SOP
BNPB selalu mengimbau kepada pemerintah daerah khususnya BPBD untuk menyusun rencana kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi tersebut. Masyarakat juga diminta untuk selalu siaga dan waspada sehingga dapat mengurangi dampak dari terjadinya bencana.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY