Home Allsports Jonatan Christie Sambut Baik Training Camp di Kumamoto Jepang

Jonatan Christie Sambut Baik Training Camp di Kumamoto Jepang

Olimpiade Tokyo

SHARE
Jonatan Christie Sambut Baik Training Camp di Kumamoto Jepang

Caption Gambar: Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat berlatih di Pelatnas PBSI, Jakarta. Jojo diharapkan bisa berbicara banyak di Oilimpiade Tokyo. (Foto PBSI)

Jakartatodaynews.com, JAKARTA - PBSI terus menggembleng atletnya yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Salah satu yang diporsis latihannya adalah tunggal putra, yaitu Jonathan Christie.

Jojo, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini proses persiapan terus menunjukkan hasil yang bagus, terutama di sisi teknis. Sementara di sisi nonteknis, Jojo merasa masih harus lebih fokus menyiapkannya. Ia berkaca pada turnamen sepak bola Piala Eropa yang sedang bergulir saat ini.

"Persiapan sudah ok, sudah bagus, tinggal balik lagi sih ini multievent, apalagi ajang Olimpiade semuanya bisa terjadi. Jadi tidak ada yang diunggulkan dalam pertandingannya,” kata Jojo dalam rilis PBSI, Senin (5/7/2021).

"Hal nonteknsinya bagaimana mengatasi cara masuk lapangannya nanti, itu pasti beda. Lalu dari fokusnya dan juga perjuangannya harus ada yang beda dari turnamen-turnamen biasa. Pastinya harus lebih keras dan lebih semangat," sambungnya.

Jojo dan enam wakil Indonesia lainnya yang turun di Olimpiade menyisakan waktu tiga hari untuk memaksimalkan latihan di Tanah Air. Pasalnya pada Kamis (8/7/2021) mereka sudah terbang menuju Prefektur Kumamoto, Jepang untuk proses adaptasi dan aklimatisasi selama 10 hari sebelum menjejakkan kaki di Tokyo. Hal ini disambut baik oleh Jojo.

"Kita pergi duluan untuk training camp di Kumamoto, itu salah satu hal yang menurut saya bagus untuk kita mempersiapkan segala kondisi yang ada di Jepang. Kita bisa adaptasi suasana di sana. Sisanya mungkin hampir sama ya latihannya seperti di Jakarta, tinggal menjaga pikirannya saja," kata Jojo.

Sebagai atlet bulu tangkis, pemain kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu terbilang cukup sukses di ajang multievent. Jojo sudah berhasil menaklukkan SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Asian Games 2018 Jakarta dengan torehan medali emas. Tapi hal itu tidak membuat Jojo jumawa, ia bahkan sadar betul Olimpiade adalah ajang yang sama sekali berbeda dari multievent lain.

"Multievent itu adalah salah satu pertandingan yang lebih banyak orang tahu daripada pertandingan-pertandingan terbuka biasa. Selain itu, kadang multievent terasa lebih merepresentasikan negara. Lebih berasa aja membela Indonesia ya walau di ajang lain juga saya membawa nama Indonesia," tutur Jojo.

Jojo menilai, suasana dan atmosfer Olimpiade pasti berbeda dengan Asian Games, Olimpiade ajang yang lebih besar walau memang kalau bicara bulu tangkis kekuatannya masih ada di Asia dan saat itu dirinta bisa mencapai hasil yang bagus. 

“Sekarang pemain-pemain Eropa juga sangat bagus. Itu menunjukkan persaingan ketat di Olimpiade kali ini. Saya tidak merasa tertekan, lebih dibawa enjoy sih. Sekarang bagaimana mengatasi pikirannya, bukan pressure ya. Kan setiap atlet pasti maunya menang dan itu yang saya kontrol, saya pikirkan bagaimana mengatasinya," jelas Jojo.

Walau mencoba enjoy, jojo mengaku tetap diliputi ketegangan menghadapi Olimpiade. Namun bukan Olimpiade yang membuat ia tegang, melainkan kondisi dunia yang sedang tidak menentu karena pandemi Covid-19.

Ditanya mengenai target, Jojo mengaku ingin mendapat hal yang baik dari keikutsertaan pertamanya di Olimpiade tahun ini.

"Harapannya bisa dapat sesuatu hal yang baik, kalau untuk dapat medali di Olimpiade pasti semua juga ingin tapi sejauh ini saya mau coba lakukan yang terbaik dulu dan saat masuk di lapangan tunjukkan kalau ini sudah mewakili Indonesia dan siap berjuang mati-matian," ujarnya.

Tim bulu tangkis Indonesia memastikan mengirim tujuh wakil atau 11 atlet ke Olimpiade Tokyo 2020. Mereka adalah Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri) dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran). 

Mereka sudah menjalani tes PCR pada hari Minggu (4/7/2021) dengan hasil semua negatif. Tes ini menjadi salah satu bagian dari persyaratan pendaftaran ke Olimpiade.

 

(Jakartatodaynews.com)