Home Peristiwa Tabrak Ranjau Anti Tank Dua Jurnalis Azerbaijan Tewas di Lokasi Perang

Tabrak Ranjau Anti Tank Dua Jurnalis Azerbaijan Tewas di Lokasi Perang

Perang Armenia Azerbaijan

SHARE
Tabrak Ranjau Anti Tank Dua Jurnalis Azerbaijan Tewas di Lokasi Perang

Caption Gambar: Mobil yang membawa dua jurnalis Azerbaijan hanya tingga rangka usai meledak terkena ranjau anti tank, Jumat (4/6/2021). (sumber Youtube AZTV)

JAKARTATODAY,JAKARTA - Dua jurnalis Azerbaijan, dari Kantor Berita Negara Azerbaijan (AZERTAC) dan Televisi Azerbaijan (AZTV) tewas usai kendaraan mereka terkena ranjau anti tank di Di jalan Susuzlug, distrik Kalbajar, Azerbaijan, Jumat (4/6/2021).

Mereka yang teridentifikasi bernama Maharram Ibrahimov (Koresponden AZERTAC) dan Siraj Abishov (juru kamera AZTV Siraj Abishov) tewas bersama Wakil Representative Kepala Otoritas Eksekutif distrik Kalbajar Arif Aliyev saat itu juga. 

Selain ketiganya, otoritas Azerbaijan juga menyebutkan empat orang lainnya alami luka berat setelah mobil yang di kendarai meledak. 

Ketua Dewan AZERTAC Aslan Aslanov mencatat 120 orang terluka dalam 7 bulan terakhir usai ranjau anti tank yang dipasang oleh tentara Armenia meledak.

Dengan korbannya jurnaali, Aslan menilai ledakan ranjau bukan hanya serangan terhadap kehidupan warga sipil, tetapi juga aksi terorisme terbuka terhadap kebebasan berbicara dan aktivitas jurnalis. 

BACA JUGA : 30 Motor Dalam 6 Bulan Ini Sepak Terjang Dua Curanmor yang Viral di Tanjung Duren

BACA JUGA : Berkat No Blind Spot Polres Jakbar Jaringan Curanmor Dibongkar Polisi

"Kami berharap media dunia dan organisasi media internasional tidak tinggal diam terhadap hal ini," harapnya dalam siaran pers, Minggu (5/6/2021).

Ia kemudian mengajak masyarakat dunia mengutuk tindak Armenia, sebab apa yang dilakukannya melanggar norma norma hukum Internasional.

"Fakta bahwa pekerja media dan warga sipil menjadi korban terorisme saat menjalankan tugas resmi mereka, dan untuk menunjukkan solidaritas jurnalistik," tambahnya. 

Lebih lanjut, ia menyerukan para pemimpin media dunia, organisasi media internasional dan regional agar mengutuk keras provokasi Armenia.  

"Ini bukan hanya serangan terhadap kehidupan warga sipil, tetapi juga aksi terorisme terbuka terhadap kebebasan berbicara dan aktivitas jurnalis. Kami berharap media dunia dan organisasi media internasional tidak tinggal diam terhadap hal ini," tambahnya.

BACA JUGA : Piala Eropa 1968: Antara Italia dan Koin Tua

BACA JUGA : Liga Inggris Kian Galak, Patroli Siber Sisir Serangan Daring

Hasil penyelidikian sementara, kata Aslan, dua wartawan itu terkena ranjau darat yang ditanam oleh para penyabot. 

Meski demikian, mereka menyebut kejadian ini merupakan imbas dari pihak Armenia menyabotase dan menambang jalan di wilayah Azerbaijan.

"Berbagai jenis ranjau dan jebakan lain yang ditanam oleh Armenia telah membunuh atau melukai lebih dari 120 orang dalam tujuh bulan sejak berakhirnya perang," tutupnya. 

(Jakartatodaynews.com)

Video Terkait: