Caption Gambar:
Jakartatodaynews.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu melaporkan perkembangan data terkait banjir di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang mana sebanyak 6.165 KK atau 14.889 warga yang tinggal di 47 desa telah terdampak.
Dari keseluruhan warga yang terdampak, BPBD Kabupaten Kapuas Hulu mencatat ada sebanyak 398 KK terpaksa harus mengungsi dengan rincian: 127 KK di Desa Nanga Luan, 89 KK di Desa Entebi dan 182 KK di Desa Bongkong.
BPBD Kapuas Hulu juga mencatat kerugian materil sementara akibat banjir meliputi 961 unit rumah dan 55 unit fasilitas umum terdampak di Kecamatan Hulu Gurung.
BACA JUGA: Waspada, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Sepekan Ke Depan
Kemudian di Kecamatan Silat Hulu ada sebanyak 10 rumah roboh, 427 lainya terendam, 25 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas pendidikan, 1 perpustakaan, 1 kantor desa, 2 masjid, 1 fasilitas kesehatan, 1 balai posyandu dan 1 unit gedung serbaguna terdampak.
Selanjutnya sebanyak 2.097 rumah dan 54 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Boyan Tanjung.
BACA JUGA: Malam-malam, Jokowi Blusukan Bagikan Sembako ke Masyarakat
Kemudian ada 217 unit rumah dan 7 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Pengkadan dan 150 unit rumah terendam di Kecamatan Silat Hilir.
“Kebutuhan yang mendesak dalam penanganan darurat antara lain perbaikan kerusakan fasilitas umum yang rusak akibat banjir tersebut, tempat pengungsian sementara, kebutuhan dasar pangan seperti makanan pokok, makanan siap saji, makanan tambahan, makanan pelengkap, MP ASI, air minum dan air bersih,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat dan Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat, 16 Juli 2021.
BACA JUGA: Pastikan Pasokan Oksigen bagi Pasien Covid, Jokowi Tinjau Produsen Oksigen Medis
Berikutnya adalah kebutuhan dasar sandang meliputi family kit, selimut, sarung, daster, pakaian dewasa/anak, handuk, pembalut wanita, perlengkapan mandi dan alas tidur.
Kemudian juga kebutuhan kesehatan, sumber daya manusia, peralatan, obat-obatan, bahan pakai habis dan kesehatan lingkungan.
Adapun Kebutuhan darurat lainnya meliputi air bersih dan MCK/Sanitasi, jerigen air, sarana angkutan logistik dan utilitas lainnya seperti BBM, listrik dan jaringan telekomunikasi.
(Jakartatodaynews.com)
LEAVE A REPLY